Rabu, 25 April 2012

Makna Burung Lokcan


Burung Lokcan dalam motif Batik Gedog merupakan burung yang dibawa oleh tentara Tartar dari Cina menuju Kerajaan Majapahit, yang sebelumnya transit di pantai Bom, Tuban. 
Ornamen utama motif Lok Can dalam Batik Gedog, sesungguhnya berupa stylisasi burung hong (phoenix). Modifikasi Motif Burung Phoenix selalu diharmonisasikan dengan motif flora dan bahkan fauna. Selain bernilai artistik estetis, Batik Gedog motif Lok Can memiliki makna sosial filosofis, yaitu burung Phoenix (Hong) melambangkan kebajikan, prestasi, dan keabadian.

Dongeng Batik Gedog


Dalam buku Batik Fabled Cloth of Java karangan Inger McCabe Elliot tertulis, batik Tuban mirip dengan batik Cirebon pada pertengahan abad ke-19. Kemiripan ini terjadi pada penggunaan benang pintal dan penggunaan warna merah dan biru pada proses pencelupan. Namun, ketika Kota Cirebon mengalami perubahan dramatis dan diikuti dengan perubahan pada batiknya, batik Tuban tetap seperti semula.

Salah satu ciri batik gedog dari Tuban adalah serat benangnya yang kasar. Perajin membuat tiga variasi ukuran kain tenun selain ukuran baku tersebut. Seser berukuran panjang dua meter, taplak panjangnya satu meter, sedangkan putihan sepanjang tiga meter.Selain panjang kain yang beragam, setiap kain juga mempunyai kerapatan tenunan yang berlainan. Struktur tenunan yang merangkai kain itu akan menentukan bentuk perlakuan yang akan diterima oleh kain selanjutnya. Misalnya kain seser, yang mempunyai kerapatan rendah. Jalinan benang penyusun kain tersusun jarang-jarang sehingga terdapat celah antarbenang yang berbentuk kotak-kotak. Akibatnya, kain seser ini tidak dapat diberi motif batik seperti yang saat ini sedang dikembangkan oleh para perajin.Rahasia membuat variasi kerapatan hasil tenunan adalah dari cara menghentakkan kayu bagian alat tenun. Semakin keras dihentakkan, maka kerapatannya akan semakin tinggi.Salur warna-warni dalam selembar kain dihasilkan dari benangnya, bukan dari celupan. Setiap kali akan menenun, setiap benang sudah diberi warna sendiri, sehingga warna yang dihasilkan dalam setiap helai kain merupakan "warna asli" kain itu.Hal ini berbeda dengan beberapa jenis kain tenun yang pewarnaannya dilakukan usai kain selesai ditenun. Khusus untuk tenun gedog batik, proses pembatikan dilakukan setelah kain putihan selesai ditenun. Prosesnya sama seperti membatik kain biasa.Ciri khas batik gedog warnanya nila, agak kegelap-gelapan.Diceritakan, aslinya batik gedog Tuban berasal dari benang yang ditenun dengan cara tradisional. Kemudian kain hasil tenunan itu diberi batik dengan motif-motif khas seperti yang berkembang sekarang. Karena itulah kemudian, batik itu dinamakan batik gedog.Keistimewaan Batik GedogKeistimewaan batik gedog, bukan hanya proses pembuatannya, tetapi juga motifnya seperti panjiori, kenongo uleren, ganggeng, panji krentil, panji serong dan panji konang. Tiga motif batik terakhir dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila malah dinyakini bisa menyembuhkan penyakit.Motif-motif batik seperti itu, pada perkembangannya tak lagi pada kain tenun gedog semata. Oleh para perajin kemudian dikembangkan pada bahan-bahan kain lainnya, seperti kain katun dan lain-lain.Kalau semula kain batik tenun gedog terbatas hanya bisa dibuat untuk taplak meja, selendang, kemeja, kini sudah berkembang menjadi motif batik untuk kaos, daster dan pakaian wanita lainnya.



Selasa, 24 April 2012

Batik Gedog

Batik Gedog adalah batik yang berasal dari kota Tuban. keunikannya pada cara pembuatannya, yakni dengan mesin tenun kain, yang dalam prosesnya berbunyi "dog...dog...dog...". 

Kain Paling Kuat
Kain tenun yang dihasilkan sangat kuat. Kain seperti ini disebut tenun gedog. Sangat langka di dunia. Karena hanya ada di sebuah kota kecil di Pulau Jawa, yakni Tuban. Saking kuatnya kain ini, hingga bisa digunakan sebagai gendongan jamu. Budaya ini sudah dilestarikan oleh para penjual jamu di kota Tuban sejak lama.

Motif Batik Gedog
Menggunakan simbol burung Lacanang, burung kekuatan yang konon dibawa oleh tentara Tar-Tar dari daratan Cina, yang datang menuju Kerajaan Majapahit, yang mana mereka transit di Bandar Pantura, Pantai Bom, Tuban.

Warna Khas Indigo
Batik Tuban menggunakan pewarna alami. Ciri khas yang asli menggunakan warna indigo. Warna yang melambangkan spiritualitas dan jiwa yang matang. Konon, warna indigo adalah warna ciri khas dari Kerajaan Tarumanegara.


Pesona Batik Gedog dan Bumi Ronggolawe




Batik Gedog pertama kali dibawa langsung oleh Laksamana Cheng Ho dari China. Nuansa China dari batik ini sangat melekat. Itu terlihat dari gambar burung Hong yang menjadi kekhasan batik tersebut.
Setelah masuk Tuban, batik ini diadopsi Ki Jontro, pengikut Ronggolawe. Saat Ronggolawe memberontak Majapahit, dia dan pengikutnya bersembunyi di hutan. Dalam persembunyian itulah, Jontro yang kemudian namanya dipakai sebagai nama alat tenun tradisional membuat pakaian untuk pasukannya. Semula, pakaian dari kain tenun tersebut bermotif garis-garis sesuai alur benang. Namun, setelah terpengaruh batik Lokcan dari Laksamana Cheng Ho, kain tenunnya dibatik seperti motif batik tersebut. Nama gedog diambil dari bunyi proses penenunan yang berbunyi ‘gedog’.

Batik Kharismatik dari Tuban

Masyarakat Tuban, Jawa Timur, mengenal batik dengan sebutan batik gedog. Gedog berasal dari bunyi dog-dog yang berasal dari alat menenun batik. Perajin batik di Tuban, secara turun temurun membatik pada kain tenun. 


Proses Pembuatan Batik Gedog Tuban.
Proses pembuatan memerlukan waktu sekitar tiga bulan. Perajin melewati proses memintal benang, menenun, membatik dan mewarnai dengan pewarna alami.

















Batik Gedog Tuban Kaya Motif, Warna dan Fungsi. 
Yang khas dari batik Tuban adalah konsistensi perajin untuk melestarikan batik tulis. Mudah saja membedakan batik Tuban, karena batik yang diaplikasikan pada kain tenun hingga katun, kebanyakan adalah batik tulis. Hanya beberapa perajin saja yang masih mengaplikasikan batik cap di Tuban. Terdapat 100 ragam motif batik, 40 diantaranya sudah dipatenkan pemerintah daerah setempat sebagai upaya pelestarian budaya. 


Ragam Motif dan Fungsi
Batik tulis tenun Tuban terbagi dua model, yakni Kain berukuran dua meter (tapih) dan Selendang. 




Kain Batik Gedog, biasa digunakan sebagai hantaran pernikahan dari pihak laki-laki kepada mempelai perempuan. Bagi masyarakat yang berada, calon pengantin laki-laki biasanya membawa 100 lembar kain batik Tuban. 




Selendang Batik Gedog, biasa digunakan kaum ibu untuk menggendong bakul saat ke pasar atau ke sawah. Ada juga selendang yang khusus digunakan untuk menghadiri acara resmi. Karena batik Tuban punya nilai tinggi, masyarakat Tuban biasanya menyimpan kain batik untuk diwariskan kepada anak-anaknya.


Motif Batik Tuban yang Terkenal
Batik Tuban dikenal dengan motif Panji Krentil dan Panji Serong. Motif ini dulu dimiliki oleh kalangan priyayi/pangeran. Batik motif Panji Krentil berwarna nila, diyakini bisa menyembuhkan penyakit.


Motif panji-panjian bisa diaplikasikan dalam bahan katun atau blacu. Selain motif panji, kain batik (tapih) dalam bentuk sarung maupun kain panjang di Tuban juga memiliki motif religi seperti kijing miring dan ilir-ilir.


Selendang batik Tuban juga sama uniknya. Di Tuban dikenal selendang selimun, lokcan dan kembang waluh. Selendang selimun dipercaya memiliki keampuhan menyembuhkan demam. Masyarakat biasa menggunakan selendang selimun untuk menyelimuti seseorang yang demam tinggi, untuk menurunkan panas. 


Logikanya, selendang yang dibuat dengan proses pemintalan benang, penenunan, hingga pewarnaan, semuanya menggunakan bahan alami. Bahan dasar pembuatan batik Tuban berasal dari kayu-kayuan dan tanaman yang ditanam sendiri oleh para perajin. 


Berbeda dengan selendang lokcan yang mendapat pengaruh dari China. Selendang ini digunakan masyarakat setempat untuk menyelimuti seseorang yang disengat kalajengking. Lain lagi dengan selendang waluh, biasanya masyarakat setempat menggunakan selendang ini untuk upacara ritual membuang sial. 


Kain dan selendang batik tulis tenun Tuban biasanya berwarna kecoklatan. Warna gelap menjadi ciri khas batik gedog dari Tuban. Meski begitu, Anda juga bisa menemui batik Tuban berwarna cerah. Namun biasanya, batik warna cerah menggunakan bahan lain di luar kain tenun.


Di luar berbagai tradisi budaya setempat dalam memandang fungsi selendang batik ini, sejatinya batik Tuban punya kharisma dan keindahan yang khas dan unik. Selembar kain batik tenun tulis Tuban mewakili kreativitas perajin yang tak pernah mati, selain juga kegiatan membatik yang mengandalkan bahan dasar dari alam.