Batik Gedog pertama kali
dibawa langsung oleh Laksamana Cheng Ho dari China. Nuansa
China dari batik ini sangat melekat. Itu terlihat dari gambar burung Hong yang
menjadi kekhasan batik tersebut.
Setelah masuk
Tuban, batik ini diadopsi Ki Jontro, pengikut Ronggolawe. Saat Ronggolawe
memberontak Majapahit, dia dan pengikutnya bersembunyi di hutan. Dalam
persembunyian itulah, Jontro yang kemudian namanya dipakai sebagai nama alat
tenun tradisional membuat pakaian untuk pasukannya. Semula, pakaian dari kain
tenun tersebut bermotif garis-garis sesuai alur benang. Namun, setelah
terpengaruh batik Lokcan dari Laksamana Cheng Ho, kain tenunnya dibatik seperti
motif batik tersebut. Nama gedog diambil dari bunyi proses penenunan yang
berbunyi ‘gedog’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar